Selasa, 07 September 2010

Sinabung Meletus Lagi, Gempa Terasa di Radius 8 Km

Selasa, 7 September 2010 - 09:06 wib

MEDAN - Gunung Sinabung meletus lagi pada dini hari tadi. Menyusul hal itu, gempa pun terjadi dan ini terasa hingga radius 8 kilometer.

“Letusannya terjadi 37 detik, lebih kuat dari sebelumnya. Selain itu, juga terjadi gempa dangkal berkekuatan kecil berkali-kali yang terasa hingga lebih 8 km,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi, Surono, saat dihubungi dari Medan, Selasa (7/9/2010).

Surono menambahkan, letusan kali ini mengeluarkan abu vulkanik hingga radius 8 km. Sedangkan tinggi asap mencapai sekira 5.000 km.

Sekira 10 menit setelah letusan terjadi, listrik di Kabanjahe dan sekitarnya padam. Sehingga lokasi pengungsian terpaksa menggunakan genset.

Hujan deras juga sudah turun sejak sore sebelumnya. Sehingga puncak gunung tidak kelihatan. Apalagi kabut tebal juga menutupinya.

Sementara itu, saat letusan terjadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menginap di Medan malam tadi. Namun tidak terjadi peristiwa berarti, karena getaran letusan Sinabung tidak terasa sampai ke Medan. Presiden sendiri bertolak ke Jakarta pagi ini.

analisis:
kejadian kejadian alam yang belakangan ini terjadi harusnya lebih menyadarkan kita atas apa yang selama ini telah kita perbuat terhadap bumi tercinta kita. "Safe The World"
Dengan adanya pemberitaan seperti ini, harusnya Presiden SBY mestinya bertindak cepat agar warga-warga tidak mengungsi terlalu lama, kasihan kan mereka yang terdiri dari orangtua dan anak2 kecil harus berada dalam lokasi pengungsian.

3 komentar:

  1. dengan adanya bencana alam,seharusnya manusia semakin sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan.hal tersebut dapat kita mulai dari hal kecil,misalnya membiasakan diri membuang sampah pd tempatnya.dan untuk pemerintah agar segera dapat membantu para korban bencana ini.

    BalasHapus
  2. Sungguh berita yang menyedihkan melihat saudara-saudara kita menderita dengan bencana ini. Apalagi dilihat dari pemberitaan-pemberitaan yang ada nampaknya pemerintah kita agak lambat dalam menangani bencana ini. Dan lgi cukup aneh juga jika para cendekiawan yang bertugas di bidang geologi kita tidak berhasil memprediksi hal seperti. Sangat disayangkan sekali. Padahal dengan kemajuan teknologi seperti saat ini hal-hal seperti ini bisa diminimalisir. Mending.... daripada Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu wakil rakyat Indonesia yang terhormat ribut tentang pembangunan gedung DPR yang baru, akan lebih baik dibahas tentang sistem deteksi penanganan bencana alam. Tentunya akan jauh lebih bermanfaat.

    BalasHapus
  3. Erica, yang namanya bencana alam mau gimana cegahnya??? klo "save the world" seh emang wajib bagi manusia untuk mengembalikan bumi jadi lebih baik dari global warming saat ini.

    :)

    BalasHapus

arigato gozaimasu